Sahabat Pena :-)
Ketika rasa malas datang ke saya, hal yang menjadi penyemangat adalah mengingat orang tua yang selalu bersemangat membahagiakan saya tanpa kenal malas. Love you Ayah dan Bunda.. :-*
Jumat, 14 November 2014
Kamis, 06 November 2014
ALASAN PEMERINTAH....
MENGENAI KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI....
Isu makro
yang sedang hangat dibicarakan di masyarakat adalah mengenai kenaikan harga
BBM. Banyak pro dan kontra yang terjadi di masyarakat. Keputusan Jokowi untuk menaikan
harga BBM di picu oleh berbagai hal. Salah satu hal yang melatarbelakangi
dinaikkannya harga BBM adalah karena penggunaan BBM yang salah sasaran. Banyak para
pengguna adalah masyarakat golongan ekonomi menengah ke atas yang mayoritas
adalah orang kaya. Jumlah subsidi yang terlalu tinggi dinilai presiden kita
akan membebani RAPBN tahun 2015.
Berdasarkan
cuplikan dari laman web neraca.co.id pihak Bank Indonesia mendukungan
pemerintah baru Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikkan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) bersubsidi. BI berharap kenaikan harga BBM segera
diimplementasikan. Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengatakan, kenaikan tidak terhindarkan
karena postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014 masuk dalam kategori
sulit.
Wakil
presiden RI mengatakan bahwa "Kenaikan BBM memang pasti akan dilakukan
oleh pemerintah pada bulan ini," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, di
Jakarta, Senin (3/11).
Menurutnya,
anggaran pemerintah untuk subsidi BBM sudah sangat tinggi, setiap hari
pemerintah harus mengeluarkan Rp 1 trilliun untuk subsidi BBM. Dengan dinaikan,
nantinya anggaran itu akan digunakan untuk social seperti keseharan dan sekolah
gratis. “Bebannya sudah sangat tinggi, makanya perlu dinaikan,” imbuhnya.
Apalagi,
menurutnya selama ini subsidi BBM yang menikmati kebanyakan adalah orang yang
punya mobil dan motor yang dikategorikan mereka orang yang punya uang. Makanya
lebih baik dialokasikan ke yang lain biar tepat sasaran. “Selama ini subsidi
BBM tidak tepat sasaran, makanya lebih baik dinaikan dialihkan ke yang lain
sehingga tepat sasaran,” tegasnya.
Disinggung
mengenai berapa besaran kenaikan itu, JK masih tetap merahasiakannya. Dia tidak
menyebutkan secara pasti besaran kenaikan harga BBM. JK mengatakan, pemerintah
akan terlebih dahulu mempertimbangkan harga minyak dunia. "Apa yang
dimaksud bertahap dan langsung, yang langsung itu sekaligus mendekati,
katakanlah tidak terlalu tinggi subsidinya," terangnya.
Namun, bersasarkan
bocoran dari tim transisi pemerintah baru rencananya pemerintahan Joko Widodo
dan Jusuf Kalla menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Rp
3.000/liter, mulai November nanti nampaknya bakal terwujud.
JOKOWI
menginginkan dana subsidi BBM dialokasikan untuk sektor yang lebih produktif,
bukan konsumtif. Sektor produktif yang diinginkan seperti pengadaan pupuk untuk
petani, pestisida untuk petani, solar untuk nelayan, perahu untuk nelayan,
untuk pengembangan usaha mikro menengah dan UMKM.
Selain itu, dana subsidi BBM akan dialihkan untuk
mengadakan kartu online untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah seperti Kartu
Indonesia Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, dan SIM
card.
Gambar : Jokowi
menunjukkan contoh kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014)
Sumber : kompas.com dan neraca.co.id
Langganan:
Komentar (Atom)
